Halaman

Senyum itu penting ^_^

Senyum itu penting ^_^

Minggu, 09 November 2014

Hati Petak

Seharusnya Hati tuh tempat eksklusif hanya untuk Sang Maha Rahmaan dan Rahiim.
Tapi dasar manusia yang serakah. Makin lama makin banyak yg ingin di simpan juga di hati.

Akhirnya Hati yang tadinya Eksklusif hanya untuk Satu penghuni Tunggal.
Jadi turun status dan dibagi-bagi per kelas.
Ada kelas eksekutif yang masih dipilah-pilah hanya untuk yg katanya berkelas dan amat penting.
Atau malah bisa juga turun menjadi kelas wisata yang hanya buat happy-happy.
Tapiii terkadang dan parahnya karena kelamaan happy dan pengen di anggap eksekutif juga akhirnya malah terjatuh ke dasar kelas paling bawah.

Yang semua hal tak penting dan tak berguna juga ikut penuh-penuhin hati. Ngotorin hati. Akhirnya hatinya gampang nyesek gampang kena virus iri dengki galau dan lain lain.
Jadi gimana hatinya mau luas lapang dan sehat kalo penuh sampah.

Padahal kan hati tuh tempat spesial buat yang terpenting. Tempat Sang Maha Rahmaan dan Rahiim.
Tapi...
Kembali lagi SEHARUSNYA kita ubah pengaturan daftar file hidup yang akan disimpan di hati.
Bukan hanya pengaturan Hp yg kita otak-atik.
Padahal kita tuh tahu...
Tapi lagi-lagi...
Kita hanya makhluk
Hmmmm begitulah makhluk...

Kebutuhan membutakan, mempetak-petakkan dan menyempitkan hati...

#MyNote #LatePost #FNR

Nerima...

Mw kita ngotot seperti apapun...
Mw kita jaga seperti apapun...
Dan mw kita sayang seperti apapun....
Kalo ceritanya hanya bisa sampe sini y udah...
Berartikan jodohnya hanya sampai sini...
Dimana-mana menerima kenyataan diluar rencana kita tuh emang susahnya luar biasa...
Tapi kalau mau hidup ya harus bisa...
Harus bisa move on bahasa gaulnyee gitu...

Seperti kata mama...
"Yang penting kita jujur, punya hati yang luas dan usaha selanjutnya Lillahi ta'ala aja. Krn apapun itu ga ada yang jatuh ke tanah"

Hmmmm baliik lagi ke kenyataan...
Ilmu gw msih secetek bahkan nyaris ga ada.
Jd untuk nerima itu memang harus usaha pake banget tapi harus bisa.
Seandainya hati gw seluas hati mama dan tekad gw sekuat tekad papa mungkin akan lebih mudah.
Tapi apapun itu intinya harus tetep bisa harus tetep semangat...

Seperti kata Papa...
"Kita akan menjadi apapun yang kita tanamkan dalam hati"

Dunia yang kita penjarakan dalam hati hanya akan membusuk dan mati.

Semangat Pie...

#ForMe

Selasa, 09 September 2014

Seiring Waktu...

Waktu tak pernah membuat semuanya hilang.
Waktu hanya memberikan jalan pada semua untuk menemukan tempatnya masing masing.

Seiring berjalannya waktu.
Ada bagian yang tertanam dalam dasar kehilangan.
Ada bagian yang berdiri menuntun jalan.
Dan...
Ada bagian yang akhirnya selamanya hidup mewarnai nafas...

Semua bagian itu adalah jalan darahmu
Bahkan yang akhirnya akan tertanam dalam dasar kehilangan sekalipun.
Bila kau mengerti, semua bagian itu akan membuatmu lebih berarti dari semua bunga yang bermekaran...

Seiring berjalannya waktu...
Semuanya akan kembali pada tempatnya.
Semuanya akan terasa lapang bila kita menghargai.
Semuanya kita....

Rabu, 03 September 2014

Maaf Kami...

Maafkan kami Pa...
Tak ada sedikit pun niat dan ingin kami menyusahkanmu dengan semua perasaan kami...
Kau tahu pasti akan hal itu kan Pa...
Kau mengenal kami melebihi siapa pun Pa...
Semua teramat berat Pa...

Kami yang dari awal cerita tak pernah mau kau biasakan bergantung pada siapapun termasuk saudaramu...
Kami yang kau besarkan sendiri bersama mama...
Kami yang kau didik berdua bersama Mama...
Kami yang tak pernah kau biasakan meminta dari orang lain selain dirimu dan Mama...
Kami yang kau tekankan bersama Mama untuk selalu jujur...
Kami yang kau tunjukkan bersama mama dimana posisi seorang wanita...
Kami yang kau tuntun bersama mama tentang Penciptamu...

Kami yang terlalu terbiasa hanya bersamamu Pa....
Kami berempat yang dari awal cerita tak pernah kau biasakan berakrab ria dengan dunia...
Kami berempat yang amat keras kau jaga untuk hanya mengenal rumahmu...
Kami berempat yang selamanya hanya terbiasa bersamamu dan mama...
Kami berempat yang terbiasa belajar denganmu dan mama...

Dan sekarang dirimu mengajarkan hal yang teramat sulit...
Mengajar kami untuk melepaskanmu Pa adalah pelajaran tersulit kami...
Karena kami tak pernah sekali pun kau biarkan jauh darimu Pa...
Walaupun selalu kau tegaskan bersama mama bahwa...
Tak boleh bergantung pada makhluk karena
Kami hanya memiliki Dia Sang Maha Rahmaan dan Rahiim yang menjadikan kami anak-anakmu dan Mama...

Rinduku Papa...



Rasanya...

Rasanya baru tadi melihatnya berangkat kerja...
Rasanya baru tadi mencium tangannya untuk pamit...
Rasanya baru tadi mendengar pintanya dibuatkan teh...
Rasanya baru tadi melihatnya tertawa...
Rasanya baru tadi dipeluknya saat sakit...
Rasanya baru tadi digendongnya saat terjatuh...
Rasanya baru tadi dimarahinya karena malas belajar...
Rasanya baru tadi ditegurnya karena terlambat...
Rasanya baru tadi diingatkan bahwa sholat dan belajar adalah yang terpenting bagi kami...
Rasanya baru tadi diingatkan untuk harus menjadi "Orang"...
Rasanya baru tadi diingatkan untuk saling menjaga...
Rasanya baru tadi kami menyiapkan makan untuknya...

Rasanya begitu sulit meluruskan hati kami untuk hadirmu dan logika kami untuk nyata tiadamu Pa...
Rasanya tadi ini kami masih bersamamu Pa...

Ya Allah Ya Lathiif...
Tetesan ini terus jatuh dalam diam yang selalu kau ajarkan...
Tapi tak membuatmu kembali Pa...
Sebagai darah dan jantungmu ingin rasanya memohonmu kembali selamanya disisi kami...
Tapi sebagai anak yang kau tuntun harus tahu diri inilah jalan makhluk...

Ya Allah Ya Rahmaan Ya Rahiim...
Papa...
Jatuhku pada semua rasa ini...

Senin, 01 September 2014

Seandainya

Seandainya kita tahu besok akan berpisah...
Mungkin hari ini kita akan menjaganya lebih baik lagi...
Menyayangi lebih dalam lagi...
Menghabiskan semua waktu kita dengannya...
Membuatnya lebih bahagia dari sebelumnya...

Sayangnya kita tak tahu kapan akan dipisahkan dengan orang yang kita sayang.
Entah besokkah,lusakah,atau hari ini atau bahkan jam ini...sekarang...

Memang
Semua ada waktunya...
Waktu bertemu dan berpisah...
Waktu kita menerima awal maka akhirpun harus tetap kita terima....
Apapun ceritanya...
Begitulah proses kita sebagai makhluk...

Hanya Sang Maha Rahman dan Rahim Yang Maha Mengetahui sampai dimana ujung kemampuan kita...

Maka akan lebih indah bila kita lebih bersyukur...
Bukan hanya rezki tapi bersyukur kita memiliki dia dan mereka yang amat menyayangi kita...
Karena kita...
Kita hanyalah makhluk yang tersering lupa bahwa yang menyayangi pun bisa pergi suatu saat nanti...

Seperti kalimat kebanyakan orang "Katakanlah setiap hari kau mencintainya, sebelum dia atau dirimu pergi untuk selamanya"...

Sayangku yang teramat sangat padamu Papa...

Minggu, 31 Agustus 2014

Ternyata begini...

Sebelumnya saat ada teman,saudara atau tetangga kita yang kehilangan ayahnya kehilangan orang tuanya.
Kita pasti akan berbela sungkawa..
Kita pasti juga ikut sedih...
Tapi sedih kita hanya sampai hari itu atau bahkan hanya sampai beberapa jam kemudian...
Kita tak tahu seperti apa pastinya hati dan rasa saudara atau teman kita yang ditinggal itu...
Ternyata seperti ini perasaan mereka...
Seperti hidup tapi ingin mati...
Seperti tercekik tapi harus tetap bernafas...
Seperti kehilangan separuh hati...
Seperti kehilangan separuh hidup...
Seperti kehilangan separuh jiwa...
Hilang yang benar benar hilang dan tak bisa di cari ke mana pun kau pergi....
Tapi juga sadar bahwa inilah jalan kita...
semua kita pasti akan melewatinya...

Rindu dirimu Papa...
Rindu senyum dan pelukmu Pa...
Mencarimu pada setiap nafasku...
Melihatmu pada setiap gerakku...

Lelakiku...

Ya Allah Ya Rabb...
Lelaki pemegang prinsip
Lelaki paling disiplin
Lelaki pelindung kami
Lelaki paling lembut hatinya...
Satu satunya lelaki yang sangat menyayangi kami bahkan melebihi sayangnya pada saudara kandungnya...
Tak ada satu orang pun yang bisa menyayangi kami melebihi dia.
Tapi dia... dia Papa Kami jauh lebih disayang olehMu Sang Pemilik hidup.

Dia yang selalu memarahi kami saat terlambat...
Dia yang selalu menyuruh kami "bacalah nak... baca sebanyak mungkin buku...
Dia yang selalu rapi...
Dia yang selalu ramah...
Dia yang selalu bersikeras untuk semua kebaikan kami...
Dia yang selalu memberi apa pun pinta kami...
Dia yang selalu membelikan coklat setiap pulang kerja. Bahkan disaat kami semua tak seharusnya lagi dibelikan coklat...
Dia yang selalu mendahulukan kami di atas segalanya...
Bahkan melebihi dia menyayangi saudaranya sendiri...
Dan...
Dialah yang mengenalkan kami padaMu Ya Rabb...
Dialah yang menuntun langkah dan lisan kami untuk Mu Ya Rabb...
Dialah penunjuk jalan kami pada Mu Ya Rahman Ya Rahim...

Yang tersisa sekarang hanyalah pinta hamba pada Mu Rabb...
Ampunilah dosa dan salahnya Ya Ghaffar...
Mudahkanlah jalannya ke tempatMu Ya Baasith...
Terimalah semua amal ibadahnya Ya Rahmaan Ya Rahiim ...
Dan berilah tempat yang terbaik baginya di sisi Mu Ya Lathiif...

Ya Allah Ya Rabb Ya Rahman Ya Rahim... sampaikan salam dan pelukku pada Papa tersayang kami...

Selasa, 19 Agustus 2014

Hati atau sendal

Kalau sayang kenapa dilepas???
Kalian pikir setelah dilepas bisa balik lagi.
Bagaimana kalau setelah dilepas, jadi hilang???
Sebenarnya tidak ada yang tidak bisa di dunia ini.Hanya saja perekat dan cara merawatnya kurang tepat dan setelah itu juga masih di gantung.
Jadi buat apa dong direkatkan kembali.
Memang bukan salah siapa pun, dan tidak ada juga yang benar. Hanya keadaan yang kebetulan sedang kacau jadi hilang keseimbangan. Tapi tidak dibenarkan untuk dibiarkan.
Sama saja tidak menghargai fungsinya kalau begitu ceritanya.

Ini soal hati tapi kenapa mirip sendal y?????

Padahal hati itu untuk dijaga dan menjaga dan sendal untuk diinjak. Tapi fungsinya lebih sering terbalik dari kodratnya...
Bahkan kita lebih sering sadar saat menginjak sendal ketimbang menginjak-injak hati...

Mau itu sendal atau hati, dua-dua tetap tentang hidup. Dan untuk itu "Belajar Menghargai Yang Kita Miliki Itu Jauh Lebih Penting"....
Biar ga nyesel kalau hilang
#Repost

Masih ada Dia....

Hari ini sesenggukan....
Besok sedih....
Lusa lebih sedih lagi...
Tula mungkin akan murka...
Dan tak tahu kapan akan bermaaf...
Tpi setelah itu,semua harus seperti biasanya lagi...
Sedih itu mengajarkan...
Memang ada laku makhluk seperti ini...
Memang ada cerita seperti ini...
Memang begini ujian kita...
Dengan semua itu kita akhirnya harus sadar...
Masih ada tanggung jawab kita pada yang punya hidup...
Masih ada tanggung jawab kita pada adik adik kita...
Masih ada tanggung jawab kita pada orang tua kita...
Masih ada tanggung jawab kita pada orang lain yang membutuhkan kita...
Jauh lebih penting melihat mereka tertawa dibandingkan terpaku pada hati yang sendiri....
Bismillah...

Sabtu, 02 Agustus 2014

Agar Tak Tuna Rungu

Uang dan kedudukan tak menjamin seseorang untuk tahu cara menghargai tak peduli umur.
Bahkan tersering yang buta semakin membabi-buta dan yang tuli semakin menuli.

Pendidikan tak menjamin seseorang menjadi yang paling terdidik. Namun setidaknya pendidikan yang di peroleh menjadi dasar berlaku dan berkata...
Dan Hal Itu Seperti Cermin...

Bahkan bila pendidikan, uang dan kedudukan semuanya dimiliki masih ada hati yang harus selalu dibersihkan dengan rasa syukur... Agar tak BUTA, BISU dan TULI.... Apalagi BODOH
 Ambon, 03 Agustus 2014

Jatuh Cinta


Baru sadar sekarang setelah bertahun tahun lamanya kenal dia.
Kesan pertama emang udah nyaman sih...
Eh kesininya malah makin nyaman banget.

Kalo ga ada aja opi bisa kebingungan cariin sampe ketemu.
Karena gimana yaaaa... Opi tuh ga bisa kalo ga ketemu sama dia.
Mau jadi apa pun opi tetap suka sama dia.
Bahkan dalam bentuk yang paling jelek sekalipun kayaknya opi akan tetap SUKA banget sama dia.

Jatuh Cinta!!!!!

Iya bener opi tuh baru sadarloh kalau ternyata opi itu JATUH CINTA BANGET SAMA DIA....

 Ini hanya tentang dia dan dia...
Dia dan Dia yang membuatku jatuh cinta setengah mati :)
Ini tentang si wortel dan si kentang :)
Suka banget sayur itu... Enak banget banget :)


Repost 13 Desember 2013 pukul 22:51

Gado-Gado

Terkadang kita terlalu buta akan emosi.
Padahal yang kita inginkan hanyalah menjadi lebih baik.
Berusahalah mewujudkan keinginan.
Namun jangan paksakan bila memang bukan tulisan hidupmu


Sugesti butuh bukti untuk motivasi dan mendorong keinginan menjadi kenyataan



Tidak ada lagi pertanyaan bagiku. Hidupmu telah ditulis sendiri olehmu. Yang tersisa hanya jawaban darimu untuk tulisan tanganmu. Baik atau buruk adalah penilaian orang.
Saat menerima bagi kita itu adalah yang terbaik. Yang menjadi masalah hanya apakah kurang atau lebih hal itu bagi kita
Jakarta, 5 April 2012

Repost 17 Maret 2013 pukul 4:56

Subuh Tanpa Titik

Suara jangkrik dan kokok ayam yg bersahutan menyambut subuh bersambung kicau burung dan selalu lebih keras kokok ayam yang berseru syukur menyambut matahari pagi didalam kabut tipis yang menjalari setiap sudut alam pagi saat ibu dan anak duduk mendoakan dan menemani alam memahami.
 
Repost 7 April 2013 pukul 7:41

Terseringnya Kita


Bahkan surga atau neraka tak ada bedanya.salah!
Memang tak tahu berada di mana. Padahal mata dan telinga masih tetap dipakai. Ternyata hati yang tidak bisa merasakan.
bagaimana bisa memakai telinga dan mata untuk hidup,tapi hati sendiri mati. Yang lebih aneh lagi tertawa dan bukan menangis.
Hanya karena bisa menerima semuanya,maka itu berarti bisa di jadikan pihak yang bisa dibuang saat terjepit. Kalau seperti itu terus, sama saja membantu mengubur hati
Kasihan skali nasib hati, ternyata untuk hidup kau tak pernah dibutuhkan. Pantas saja kau selalu diam saat di tanya.
Jakarta, 5 April 2012
 Repost 17 Maret 2013 04.47 AM

Cerita Hari Ini...

Setiap pulang kerja,jalanan wajib yang dilewatin itu pasar.
Disini....
Ada anak kecil yang lagi makan dengan lahapnya dilapak kecil samping toilet umum pasar.
Ada nenek tua renta yang tidur dipinggiran toko.
Ada pemuda yang mungkin (maaf) gila,jalan terseok-seok dengan kondisi pakaian yang tak lagi layak.
Dan malam ini, mungkin ada seorang ibu yang tak punya beras untuk makan sahur anak-anaknya pagi nanti..
Atau seorang ayah yang masih berjalan bingung tak tentu arah, karena hanya punya tangan kosong yang juga akan dibawa pulang untuk sahur.
Dan masih ada banyak cerita yang mungkin tak pernah sempat kita lirik lalu dipikirkan.
Tersering kita hanya melihat dengan mata tertutup.
Padahal dijalan-jalan itu mata hati kita masih bisa direfresh untuk bisa lebih sadar pada hati.
Alhamdulillah kita masih punya ayah yang bisa pulang cepat dengan rezkinya...
Alhamdulillah kita masih punya Mama, kakak atau adik untuk masak makanan sahur.
Alhamdulillah kita masih punya rumah yang tenang untuk berteduh saat sahur.
Alhamdulillah sahur ini kita semua bisa makan bersama...
Betapa seharusnya kita bersyukur masih diberi nikmat sehat,rezky dan akal untuk bisa menjalankan Ibadah puasa tahun ini....
Repost 29 Juni 2014 pukul 1:14